Kisah Inspiratif Atlet NBA Giannis Antetokounmpo: Dari Anak Imigran ke Pemain Tarkam Skil Kelas Dunia
Sinopsis Film US RISE
Pemeran utama dari Film RISE (2022) adalah Uche Agada, Dayo Okeniyi, Yetide Badaki, Ral Agada.
Dalam dunia basket, salah satu pemain yang paling dihormati dan disegani saat ini adalah Giannis Antetokounmpo, seorang pemain bola basket Yunani yang menjadi pemain Tarkam Skil sekelas pemain profesional. Namun, siapa sangka, kisah perjuangannya untuk sampai pada posisi ini sangatlah luar biasa.
Giannis lahir pada tanggal 6 Desember 1994 di Athens, Yunani. Ayahnya berasal dari Nigeria, sementara ibunya berasal dari Yunani. Kehidupan keluarganya tidaklah mudah. Mereka hidup sebagai imigran gelap di Yunani dan mengalami kesulitan ekonomi. Namun, hal itu tidak menghalangi Giannis untuk mengejar impiannya.
Giannis terkenal dengan julukan “Greek Freak” karena kemampuan fisiknya yang luar biasa, terutama kecepatan dan kekuatan. Bakat basketnya mulai terlihat saat dia masih kecil. Ketika usianya 13 tahun, dia mulai bermain basket bersama klub sepak bola lokal dan kemudian direkrut oleh klub basket junior di Athena.
Namun, perjuangannya untuk menjadi atlet profesional tidaklah mudah. Karena masalah kependudukan keluarganya yang tidak resmi, dia tidak dapat mengikuti ujian sekolah menengah atas Yunani. Meskipun demikian, hal itu tidak membuatnya menyerah dan malah membuatnya lebih semangat untuk mengejar impiannya.
Akhirnya, pada usia 18 tahun, Giannis Antetokounmpo bergabung dengan klub basket senior Athinaikos. Setelah bermain satu musim bersama klub tersebut, dia bergabung dengan klub senior lainnya, Filathlitikos, di mana dia memulai debutnya sebagai pemain basket profesional.
Dalam dua musim bersama Filathlitikos, Giannis menunjukkan potensinya sebagai pemain bola basket dengan rata-rata 9,5 poin, 5,0 rebound, dan 1,4 assist per game. Penampilannya yang gemilang menarik perhatian klub basket terkenal di Amerika Serikat, Milwaukee Bucks, yang kemudian memilihnya sebagai pemain ke-15 dalam draft NBA 2013.
Setelah bergabung dengan Milwaukee Bucks, Giannis menunjukkan performa yang semakin membaik. Dia membantu timnya mencapai babak playoff NBA pada tahun 2015, di mana dia mencetak rata-rata 11,5 poin dan 7,5 rebound per game. Pada musim NBA 2016-2017, dia mencetak rata-rata 22,9 poin, 8,8 rebound, dan 5,4 assist per game, sehingga mendapatkan penghargaan sebagai Most Improved Player (MIP) di NBA.
Pada musim NBA 2018-2019, Giannis memimpin Milwaukee Bucks untuk mencapai final Wilayah Timur, di mana mereka kalah dari Toronto Raptors. Di musim tersebut, Giannis mencetak rata-rata 27,7 poin, 12,5 rebound, dan 5,9 assist per game dan terpilih sebagai Most Valuable Player (MVP) di NBA untuk pertama kalinya dalam karirnya. Dia berhasil meraih penghargaan MVP kembali pada musim NBA 2019-2020 setelah mencetak rata-rata 29,5 poin, 13,6 rebound, dan 5,6 assist per game dan membawa Milwaukee Bucks ke final NBA.
Pada final NBA 2021, Giannis menjadi bintang kemenangan Milwaukee Bucks atas Phoenix Suns. Dalam game 6 final tersebut, Giannis mencetak 50 poin, 14 rebound, dan 2 assist, dan membawa Bucks menjadi juara NBA untuk pertama kalinya dalam 50 tahun terakhir.
Giannis Antetokounmpo kini dianggap sebagai salah satu pemain terbaik di NBA dan telah memenangkan beberapa penghargaan bergengsi, termasuk MVP NBA, Defensive Player of the Year, dan NBA Finals MVP. Dia juga merupakan pemain All-Star dan All-NBA Team yang konsisten. Dengan usianya yang masih relatif muda, Giannis memiliki potensi besar untuk terus meningkatkan kualitas permainannya dan meraih prestasi yang lebih besar lagi di masa depan.