Sinopsis Film US I CAN ONLY IMAGINE dibintangi oleh J. Michael Finley, Madeline Carroll, Dennis Quaid dan Trace Adkins.
Film I Can Only Imagine: Sebuah Kisah Nyata yang Menginspirasi
I Can Only Imagine merupakan film biografi yang diangkat dari kisah nyata penyanyi Bart Millard. Film ini menceritakan perjuangan Bart dalam menggapai mimpinya menjadi seorang penyanyi. Dalam artikel ini, kami akan membahas secara mendalam tentang film I Can Only Imagine serta mengulas beberapa hal penting yang dapat diambil sebagai inspirasi dari kisah nyata yang terdapat dalam film ini.
Film I Can Only Imagine dibuka dengan cerita tentang Bart Millard saat masih berusia 10 tahun dan tinggal di Greenville, Texas. Ayah Bart, Arthur (diperankan oleh Dennis Quaid), adalah seorang alkoholik yang sering kali memarahi dan merendahkan Bart serta ibunya. Namun, Bart selalu memakai headphone untuk mendengarkan musik dan menciptakan berbagai hal dari barang-barang yang tidak berguna. Hal tersebut membuat ayah Bart menjadi marah dan membuang semua karya kecil Bart ke dalam api.
Kemudian, Bart dibawa oleh ibunya ke sebuah kamp Kristen selama seminggu. Sebelum meninggalkan Bart di kamp tersebut, sang ibu berkata dengan berlinang air mata, “kamu tahu bahwa ibumu mencintaimu, kan?” Bart menjawab ya dan pergi ke kamp. Saat ia tiba di sana, Bart bertemu dengan seorang anak muda bernama Shannon yang membantunya menyesuaikan diri dan mereka menjadi teman baik. Selama di kamp, Bart tidak sengaja menabrak jurnal milik Shannon dan menemukan gambar yang bertuliskan “Shannon Mencintai Bart Millard,” yang membuat Bart merah padam. Keesokan harinya, Shannon menegurnya tentang jurnal tersebut di bawah pertunjukan kembang api dan mengatakan bahwa suatu saat mereka mungkin akan jatuh cinta. Namun, di akhir kamp, Bart harus merelakan ibunya pindah dan ia mengejar mobil pindah tersebut sambil berteriak meminta ibunya untuk tidak pergi.
Beberapa tahun kemudian, Bart (diperankan oleh J. Michael Finley sebagai remaja) sudah bersekolah di SMA, dan ia dan Shannon sudah menjadi sepasang kekasih. Seperti ayahnya, Bart juga menjadi pemain sepak bola. Namun, dalam sebuah latihan, kaki Bart patah dan ia harus dibawa ke rumah sakit di mana ayahnya memberitahunya bahwa dokter mengatakan ia tidak akan bisa bermain sepak bola lagi. Setelah kecelakaan itu, di sekolah, Bart ditemukan oleh direktur musik sedang menyanyi dan direktur tersebut sangat terkesan dengan penampilannya dan mengeluarkan Bart dari zona nyaman dengan memberikan peran utama dalam pertunjukan Oklahoma tanpa izin Bart. Bart menolak pada awalnya, tetapi akhirnya ia menerima tawaran tersebut. Ia memerankan peran tersebut dan membuat semua orang terpukau dengan suaranya.
Keesokan paginya, ayah Bart sedang makan di sebuah diner dan melihat brosur pertunjukan dengan Bart tercantum sebagai bintang utama. Ayah Bart terjatuh dari kursinya karena sakit dan tidak jelas apakah itu serangan jantung atau penyakit lainnya. Bart merasa terpukul ketika mendengar kabar itu dan bersama Shannon, ia pergi ke rumah sakit untuk menjenguk ayahnya. Di sana, Bart menangis dan meminta maaf kepada ayahnya karena selalu mencoba menjadi seperti dirinya dan bukan diri sendiri. Ayahnya memaafkan Bart dan mengatakan bahwa ia selalu bangga dengan anaknya apa pun yang terjadi.
Setelah mengunjungi ayahnya, Bart kembali ke sekolah dan memutuskan untuk memfokuskan dirinya pada musik. Ia berlatih keras untuk pertunjukan berikutnya dan mendapat dukungan dari Shannon dan keluarganya. Akhirnya, pertunjukan tersebut sukses besar dan Bart mendapatkan tawaran beasiswa untuk belajar di perguruan tinggi musik.
Bart lulus dari perguruan tinggi dan memulai karirnya di industri musik. Ia menjadi penyanyi dan penulis lagu yang terkenal dan berhasil menginspirasi banyak orang dengan kisah hidupnya. Bart juga memaafkan ayahnya dan mengatakan bahwa ia sangat bersyukur atas pengaruh positif yang diberikan oleh ayahnya pada hidupnya.
Kisah hidup Bart Millard kemudian diadaptasi menjadi film biografi berjudul “I Can Only Imagine” pada tahun 2018, yang menjadi hit besar di bioskop dan memenangkan banyak penghargaan. Kisah hidup Bart Millard adalah contoh nyata tentang bagaimana seseorang bisa bangkit dari kegagalan dan kehilangan dengan mengikuti passion dan kemampuan sejatinya.